Senin, 15 Mei 2017

Gejala dan Tanda Penyakit ISK

Gejala dan Tanda Penyakit ISK, Bahasan Selanjutnya Adalah Gejala dan Tanda Penyakit ISK Yang Perlu Anda Ketahui!

Gejala dan Tanda Penyakit ISK

Gejala dan Tanda Penyakit ISK, Infeksi saluran kemih bawah disebut juga infeksi kandung kemih. Gejala yang paling sering ditemukan adalah rasa terbakar ketika buang air kecil dan harus sering buang air kecil (atau desakan untuk buang air kecil) tanpa duh tubuh vagina dan rasa nyeri yang berat. Gejala ini mungkin bervariasi dari ringan hingga berat dan pada perempuan sehat berlangsung selama rata-rata enam hari. Nyeri di atas tulang kemaluan atau punggung bawah juga mungkin muncul. Orang yang mengalami infeksi saluran kemih atas, atau pielonefritis, mungkin mengalami nyeri panggul, demam, atau mual dan mundah di samping gejala klasik infeksi saluran kemih bawah. Terkadang urin dapat tampak berdarah atau mengandung piuria (nanah di urin) yang dapat terlihat.
Gejala dan Tanda Penyakit ISK Pada anak
Pada anak, gejala infeksi saluran kemih (ISK) mungkin hanya demam. Karena gejala yang kurang jelas, ketika perempuan berusia kurang dari dua tahun atau laki-laki di kurang dari satu tahun yang belum disunat mengalami demam, sebagian besar organisasi kedokteran menyarankan agar dilakukan kultur urin. Bayi mungkin sulit makan, muntah, lebih banyak tidur, atau tampak kuning. Pada anak yang lebih besar, dapat timbul gejala baru inkontinensia (hilangnya kontrol kandung kemih).
Gejala dan Tanda Penyakit ISK Pada orang lanjut usia
Gejala saluran kemih seringkali tidak tampak pada orang lanjut usia. Gejalanya mungkin samar dan hanya tampak sebagai inkontinensia, perubahan keadaan mental, atau kelelahan. Sementara itu sebagian orang datang ke penyedia pelayanan kesehatan dengan gejala awal sepsis, yakni adanya infeksi dalam darah. Diagnosis bisa sulit karena nyatanya banyak orang lanjut usia yang sudah memiliki inkontinesia atau demensia sebelumnya.
source: http://obatinfeksisalurankemih.ldkes.com/

Minggu, 14 Mei 2017

Perlu Waspadai Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Perlu Waspadai Penyebab Infeksi Saluran Kemih, Penyakit Infeksi Saluran Kemih Merupakan Penyakit Yang Sangat Mengganggu Dan Membuat Tidak Nyaman Pengidapnya.

Perlu Waspadai Penyebab Infeksi Saluran Kemih

E. coli adalah penyebab dari 80–85% infeksi saluran kemih, dan Staphylococcus saprophyticus menjadi penyebab pada 5–10%. Meskipun jarang, infeksi virus atau jamur dapat menyebabkan penyakit ini. Bakteri penyebab lainnya meliputi:Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Enterococcus dan Enterobacter. Hal ini tidak umum ditemukan dan biasanya berkaitan dengan abnormalitas saluran kemih atau pemasangan kateter urin. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus biasanya terjadi sekunder akibat infeksi yang ditularkan melalui darah.
Penderita cystitis dan pyelonephritis biasanya mengidap bakteri dari usus (anus), umumnya bakteri aerobik gram negatif, sedangkan gram positif relatif jarang.
  • Bakteri gram negatif tersebut adalah: Escherichia coli (yang terbanyak), Klebsiella atau Proteus mirabilis, dan kadang-kadang Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan Enterobacter and Serratia dijumpai juga pada pasien di rumah sakit.
  • Bakteri gram positif adalah: Staphylococcus saprophyticus pada 5 sampai 10 persen pasien. Dan yang lebih jarang adalah Enterococcus faecalis (group D streptococci) and Streptococcus agalactiae (group B streptococci). Sedangkan di rumah sakit dijumpai pasien dengan bakteri coccus, E. faecalis, and Staphylococcus aureus.
Untuk pertama kali terkena infeksi saluran kemih yang hanya ditandai dengan gejala klinis, maka tidak diperlukan kultur urine dan dianggap bakterinya adalah E. Coli, tetapi jika sudah terkena beberapa kali dan tidak sembuh juga, maka perlu dilakukan kultur urine, karena seseorang dalam hidupnya apalagi jika sampai berusia lanjut dapat terkena 5 atau lebih jenis bakteri termasuk bakteri Staphylococcus saprophyticus yang relatif jarang dan penderita tidak pernah memakai kateter urine padahal resistensi antibiotiknya berbeda-beda untuk tiap-tiap bakteri. Mencoba-coba antibiotik pada orang lanjut usia atau yang kondisinya lemah bukan tindakan yang bijaksana, karena antibiotik pada prinsipnya membunuh bakteri-bakteri termasuk bakteri baik sekalipun yang dibutuhkan tubuh. Kultur urine tidak murah, bahkan bisa saja obat antibiotiknya lebih murah, apalagi kalau itu obat generik, misalnya Chloramphenicol, ataupun obat brand generic yang sebenarnya adalah obat generik yang diberi merek, misalnya Co Amoxyclav.

Jenis kelamin

Pada perempuan muda yang aktif secara seksual, aktivitas seksual adalah penyebab dari 75–90% infeksi kandung kemih, dengan risiko infeksi berkaitan dengan frekuensi hubungan seksual. Istilah "sistitis bulan madu" dipergunakan untuk fenomena ISK yang sering terjadi pada awal pernikahan. Pada perempuan pasca-menopause, aktivitas seksual tidak mempengaruhi risiko mengalami ISK.Penggunaan spermisida, terlepas dari frekuensi seksual, menambah risiko ISK.
Perempuan lebih rentan terkena ISK daripada laki-laki, karena pada perempuan uretra jauh lebih pendek dan lebih dekat dengan anus. Karena tingkat estrogen perempuan menurun seiring menopause, risikonya terkena infeksi saluran kemih meningkat karena hilangnya flora vagina yang melindungi.

Kateter urin

Kateterisasi urin meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Risiko bakteriuria (bakteri dalam urin) adalah antara tiga sampai enam persen per hari dan antibiotik profilaksis (pencegah) tidak efektif dalam mengurangi infeksi yang bergejala. Risiko infeksi terkait bisa dikurangi dengan hanya memasang kateter bila diperlukan, dengan menggunakan teknik aseptik saat memasukkan, dan mempertahankan aliran kateter lancar dan tertutup dari lingkungan sekitarnya.

Lainnya

Kecenderungan infeksi kandung kemih mungkin bawaan dalam keluarga. Faktor risiko lainnya meliputi diabetes, belum disunat, dan mengalami prostat besar. Faktor penyulit cenderung samar antara lain abnormalitas anatomi, fungsional, atau metabolik yang mendasari. ISK yang kompleks lebih sulit diobati dan biasanya membutuhkan evaluasi, pengobatan dan tindak lanjut yang agresif. Pada anak, ISK dikaitkan dengan refluks vesikoureteral (pergerakan abnormal urin dari kandung kemih menuju ureter atau ginjal) dan konstipasi.
Orang dengan cedera sumsum tulang belakang memiliki risiko infeksi saluran kemih yang lebih tinggi, sebagian karena penggunaan kateter dalam waktu lama, dan sebagian lagi karena gangguan fungsi pengosongan kandung kemih. FIni adalah penyebab infeksi paling umum dalam populasi ini, dan juga merupakan penyebab paling umum dari rawat inap. Selain itu, penggunaan jus cranberry atau suplemen cranberry tampaknya tidak efektif dalam pencegahan dan pengobatan di populasi ini.